Bloomberg Technoz, Jakarta - Bitcoin masih belum beranjak dari zona pelemahan hingga perdagangan Jumat (6/9/2024) siang waktu Indonesia, dengan kisaran pergerakan di US$55.790–US$56.682. 

Aset kripto paling berharga dunia ini kehilangan nilai 1,4% dibandingkan periode 24 jam terakhir dan mencatatkan minus 4,1% dari minggu sebelumnya, hingga pukul 12.50 waktu Indonesia, Jumat. Perdagangan Bitcoin berada pada kisaran Rp874 juta jika dikonversi dengan kurs rupiah hari ini.

Mayoritas aset kripto jelang akhir pekan di awal bulan September 2024 mencatatkan pelemahan. Selain Bitcoin, Solana bergerak 1,2% lebih rendah dibandingkan posisi Kamis atau 6,1% dibandingkan minggu sebelumnya.

Pada tengah pekan Bitcoin juga kehilangan daya pikat dengan turun 4% pada Rabu. Data makro dunia, dengan pelemahan China dan ketidakpastian ekonomi Amerika (AS), menyeret saham global ke arus terbawah–dan merambat ke pasar kripto.

Pandangan salah satu analis dari Fairlead Strategies LLC, Katie Stockton, atas kripto Bitcoin adalah “netral bias dalam periode panjang”, sebuah tanda penyeimbangan risiko mengarah pada pengujian harga US$52.000, diungkap Tony Sycamore, analis pasar di IG Australia Pty.