Logo Bloomberg Technoz

Bitcoin dan September Kurang Bersahabat, Cermati Saran Analis Ini

Muhammad Julian Fadli
06 September 2024 13:05

Bitcoin. (Dok: Bloomberg)
Bitcoin. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menutup perjalanan Bitcoin di Agustus yang melemah 8,60%, aset digital terbesar di dunia masih kesulitan beranjak dari support saat ini mencerminkan ketidakpastian pasar efek dari The Fed dan Ekonomi AS yang berpengaruh ke Aset Kripto. Sejak 2013 di September, Bitcoin punya track record history yang 'suram', dengan rata-rata minus 4,78%.

Sejalan sentimen negatif yang ada turut menyeret net outflow mingguan Bitcoin menyentuh US$277 juta pada perdagangan ETF Bitcoin Spot, dipicu oleh data-data Ekonomi AS terbaru termasuk inflasi PCE, PMI Manufaktur ISM AS, dan juga tenaga kerja.

Analis dari Ajaib Kripto Panji Yudha memaparkan, pelemahan pasar Aset Kripto sejalan dengan penurunan tajam indeks Wall Street, di mana Dow Jones melemah 1,51%, Nasdaq turun 3,25% dan S&P 500 jatuh 2,12% pada perdagangan sebelumnya, menyikapi kondisi makro ekonomi terbaru.

Terbitnya laporan PMI Manufaktur ISM AS untuk Agustus yang mencatat kontraksi berlanjut di posisi 47,2 sedikit di bawah perkiraan. Adapun setelah terbitnya data lemah ini, peluang pemangkasan suku bunga Federal Reserve sebesar 50 basis poin pada September meningkat menjadi 43% dari sebelumnya dengan probabilitas 30%.

“Minggu ini, sejarah menunjukkan bahwa September kerap menjadi bulan yang menantang bagi Bitcoin, di mana kripto ini sering mengalami kinerja buruk. Data historis dari Coin Glass menunjukkan bahwa Bitcoin secara konsisten berkinerja buruk pada September, dengan rata-rata pengembalian minus 4,78% sejak 2013,” mengutip riset yang diterbitkan, Jumat  (6/9/2024).