“Namun, kami akan menolak proposal apa pun yang membuat para pemegang saham kami kehilangan nilai intrinsik perusahaan atau yang tidak secara spesifik mengatasi masalah regulasi yang sangat nyata.”
Couche-Tard dan Seven&i mengungkapkan pendekatan perusahaan Kanada tersebut pada 19 Agustus, tetapi belum memberikan rincian penawaran potensial, yang menghargai Seven&i sekitar US$14,86 per lembar saham, dengan mengindikasikan nilai pasar sebesar ¥5,55 triliun (US$38,7 miliar).
Meskipun nilai tersebut mewakili premium 21% sejak proposal tersebut diungkapkan, tetap masih di bawah nilai tertinggi dalam satu tahun terakhir yang terlihat pada bulan Februari.
“Kami tidak percaya, karena beberapa alasan penting, bahwa proposal yang Anda ajukan memberikan dasar bagi kami untuk terlibat dalam diskusi substantif mengenai transaksi potensial,” tulis Dacus.
“Proposal Anda secara oportunis tidak tepat waktu dan sangat meremehkan jalur mandiri kami dan jalan lain yang dapat ditindaklanjuti yang kami lihat untuk merealisasikan dan membuka nilai pemegang saham dalam jangka pendek hingga menengah.”
“Meskipun tidak ada yang terdengar sangat positif, 7&I setidaknya membuka pintu untuk negosiasi lebih lanjut, yang paling tidak menuntut penawaran yang lebih tinggi,” kata Andrew Jackson, ahli strategi di Ortus Advisors Pte.
Alex Miller, yang saat ini menjabat sebagai chief operating officer (COO) Couche-Tard dan akan segera menjadi chief executive officer (CEO), mengatakan kepada para analis pada hari Kamis bahwa mereka ingin terlibat secara konstruktif dengan Seven&I dan bahwa mereka yakin dapat mendanai kesepakatan tersebut.
Baca Juga: 7-Eleven Jepang Berbeda
Proses ini diawasi secara ketat di dalam dan luar negeri sebagai ujian terhadap pedoman baru pemerintah mengenai merger dan akuisisi (M&A) yang menginstruksikan perusahaan-perusahaan untuk secara serius mempertimbangkan tawaran akuisisi.
Kesepakatan antara kedua perusahaan ini dapat menciptakan raksasa toko serba ada global dengan lebih dari 100.000 toko. Hal ini dapat mengundang pengawasan dari otoritas persaingan usaha Amerika Serikat (AS).
Rintingan yang mungkin muncul dalam proses negosiasi dan akusisi adalah pemerintah Jepang dapat memblokir kesepakatan tersebut atau meminta perubahan persyaratan.
Sebelumnya, upaya untuk mengakuisisi bisnis Jepang yang terkenal dan besar dalam skala besar seperti itu tidak mungkin terjadi, mengingat kecenderungan proteksionis pemerintah dan dewan perusahaan yang memprioritaskan stabilitas daripada nilai pemegang saham.
Meski begitu pedoman perusahaan yang baru telah diterbitkan untuk menyuntikkan lebih banyak semangat ke dalam perusahaan Jepang melalui peningkatan tata kelola dan perlindungan bagi para investor.
Tawaran pembelian Couche-Tard muncul ketika konglomerat ritel Jepang ini mendapat tekanan dari pemegang saham aktivis ValueAct Capital Management LP untuk mempertajam fokusnya pada operasi 7-Eleven, dan beralih dari bisnis supermarket dan toserba. Grup ini juga mendorong untuk menggulingkan CEO Ryuichi Isaka.
Sebagai tanggapan, Seven&i telah mengambil langkah-langkah restrukturisasi dan memulai pembelian kembali saham.
(bbn)