Banyak Kelas Menengah Turun Kasta, Potret Ekonomi RI 10 Tahun
Ruisa Khoiriyah
06 September 2024 14:50
Bloomberg Technoz, Jakarta - Kepemimpinan Presiden Joko Widodo dalam sepuluh tahun terakhir, akan resmi berakhir pada 20 Oktober nanti ketika Presiden terpilih Prabowo Subianto akan resmi dilantik menjadi kepala negara dan kepala pemerintahan RI ke-8.
Momen berakhirnya periode Jokowi, demikian presiden biasa disapa, setelah satu dasawarsa memerintah, menjadi titik refleksi terkait apa saja yang telah dicapai oleh pemerintahan yang ia pimpin.
Di bidang ekonomi, salah satu indikator penting yang bisa dilihat adalah capaian pertumbuhan ekonomi alias Produk Domestik Bruto (PDB). Pada tahun terakhir Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkuasa, juga tahun pertama Jokowi menghuni istana yakni pada 2014, Indonesia tercatat memiliki PDB atas dasar harga konstan sebesar Rp8.564,86 triliun.
Lima tahun kemudian, pada 2019 saat periode pertama pemerintahan Jokowi berakhir, PDB tercatat sebesar Rp10.949,15 triliun. Dengan demikian, selama periode pertama 2014-2019, PDB Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi tumbuh 27,8%. Bila menghitung era ketika Jokowi memimpin penuh yakni 2015-2019, maka pertumbuhannya tercatat 22%.
Capaian itu merosot di periode kedua pemerintahan Jokowi. Faktor pandemi Covid-19 yang pecah pada tahun 2020 dan menyeret perekonomian dalam resesi, menjadi salah satu faktor utama kemerosotan capaian. Ekonomi RI kala itu sempat terkontraksi empat kuartal beruntun pada 2020-2021, membawa pertumbuhan ekonomi (PDB riil) pada 2020 tercatat minus 2%.