Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) naik pada perdagangan hari ini. Kenaikan yang senada dengan harga emas dunia.

Pada Jumat (6/9/2024), emas Antam dibanderol Rp 1.414.000/gram. Naik Rp 5.000 dibandingkan hari sebelumnya.

Dengan demikian, harga emas Antam resmi naik 4 hari beruntun. Kenaikan berturut-turut ini terjadi saat harga emas dunia fluktuatif, kadang naik, pernah juga turun.

Sementara harga pembelian kembali (buyback) oleh Antam ada di Rp 1.262.000/gram. Bertambah Rp 5.000 dari posisi hari sebelumnya.

Kenaikan harga emas Antam hari ini searah dengan dinamika emas dunia. Kemarin, harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.517,2/troy ons. Naik 0,86% dari hari sebelumnya dan dekat dengan rekor tertinggi sepanjang masa.

Data ketenagakerjaan terbaru di Amerika Serikat (AS) mendukung kenaikan harga emas dunia kemarin. Automatic Data Processing Inc (ADP) melaporkan, sektor swasta Negeri Adikuasa menciptakan 99.000 lapangan kerja pada Agustus. Ini menjadi angka terendah sejak 2021.

Pasar tenaga kerja terus menunjukkan pelemahan selama 5 bulan beruntun. Sementara pertumbuhan upah juga relatif stagnan.

Pelaku pasar akan mencari petunjuk lanjutan soal pasar pasar tenaga kerja dalam data yang dirilis malam ini waktu Indonesia. US Bureau of Labor Statistics akan merilis data ketenagakerjaan edisi Agustus.

Pada Agustus, ekonomi Negeri Paman Sam diperkirakan bisa mencetak 160.000 lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll). Jauh membaik dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 114.000.

Sementara tingkat pengangguran Agustus diperkirakan sebesar 4,2%. Sedikit turun dibandingkan Juli yang mencapai 4,3%.

Dengan data ketenagakerjaan tersebut, sepertinya harapan akan soft landing bisa terwujud. Oleh karena itu, kemungkinan The Fed tidak akan terlampau agresif dalam menurunkan suku bunga acuan. 

Mengutip CME FedWatch, peluang penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% dalam rapat bulan ini mencapai 59%. Sementara kemungkinan pemangkasan 50 bps ke 4,75-5% adalah 41%.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun.

(aji/wep)

No more pages