Logo Bloomberg Technoz

Kementerian Keuangan menyatakan, penjualan global bond dalam euro dan dolar AS itu memanfaatkan kondisi pasar yang tengah stabil saat ini di tengah ekspektasi penurunan bunga The Fed yang menguntungkan aset emerging market

Pemerintah menerbitkan global bond baru di awal September (Dok. Kemenkeu RI)

"Penawaran global bond tersebut mendapat minat signifikan dari pasar terindikasi dari orderbook yang mencapai US$8,5 miliar untuk SBN dolar AS dan €3 miliar untuk SBN euro. Pesanan yang solid untuk semua tenor yang ditawarkan memperketat harga untuk semua tenor dari panduan harga awal," demikian disebutkan dalam pernyataan resmi yang dilansir kemarin.

Untuk SBN dolar AS tenor 10 tahun, misalnya, dipatok harga di 4,800%, sedangkan 30 tahun di 5,200%. Sedangkan obligasi euro dihargai 125 bps di tengah swap.

"Penerimaan bersih dari penerbitan obligasi ini secara umum digunakan untuk pembiayaan APBN 2024 khususnya untuk dana SDG," jelas pemerintah.

Tiga obligasi itu akan dicatatkan di bursa Singapura dan Frankfurt Jerman. Beberapa bank investasi global, yaitu Citigroup, Crédit Agricole CIB, Deustche Bank, Goldman Sachs, dan Société Générale bertindak sebagai Joint Lead Manager. Sementara BRI Danareksa Sekuritas dan Trimegah Sekuritas Indonesia sebagai co-Managers.

Penjualan global bond terbaru itu menjadi yang kelanjutan dari beberapa kali penerbitan SBN denominasi nonrupiah sebelumnya. Terakhir pada Mei lalu, pemerintah menjual samurai bond, SBN dalam yen senilai ¥200 miliar atau setara Rp20 triliun dengan kurs saat itu. Sebelumnya pada Januari, pemerintah juga menjual global bond senilai US$2,05 miliar.

(rui)

No more pages