Logo Bloomberg Technoz

Pasar tenaga kerja terus menunjukkan pelemahan selama 5 bulan beruntun. Sementara pertumbuhan upah juga relatif stagnan.

Pelaku pasar akan mencari petunjuk lanjutan soal pasar pasar tenaga kerja dalam data yang dirilis malam ini waktu Indonesia. US Bureau of Labor Statistics akan merilis data ketenagakerjaan edisi Agustus.

Pada Agustus, ekonomi Negeri Paman Sam diperkirakan bisa mencetak 160.000 lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll). Jauh membaik dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 114.000.

Sementara tingkat pengangguran Agustus diperkirakan sebesar 4,2%. Sedikit turun dibandingkan Juli yang mencapai 4,3%.

Dengan data ketenagakerjaan tersebut, sepertinya harapan akan soft landing bisa terwujud. Oleh karena itu, kemungkinan The Fed tidak akan terlampau agresif dalam menurunkan suku bunga acuan. 

Mengutip CME FedWatch, peluang penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% dalam rapat bulan ini mencapai 59%. Sementara kemungkinan pemangkasan 50 bps ke 4,75-5% adalah 41%.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih bertahan di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 59,81. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Sedangkan indikator Stochastic RSI berada di 43,18. Menempati area jual (long), tetapi tidak terlampau kuat.

Oleh karena itu, harga emas sepertinya masih akan bergerak terbatas. Cermati pivot point di US$2.511/troy ons. Sebab jika tertembus, maka target support US$2.502-2.499/troy ons akan terkonfirmasi.

Adapun target resisten terdekat ada di US$2.520/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga emas naik lagi menuju US$2.529/troy ons.

(aji/wep)

No more pages