Logo Bloomberg Technoz

Dolar AS Masih Tertekan, Rupiah Bisa Lanjutkan Penguatan

Tim Riset Bloomberg Technoz
06 September 2024 08:00

Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah kemungkinan masih bisa melanjutkan penguatan terbatas di pasar spot pada Jumat ini, memanfaatkan tekanan yang masih dialami oleh dolar Amerika Serikat (AS), di tengah penantian data penggajian AS dan tingkat pengangguran nanti malam.

Rupiah yang kemarin ditutup di level terkuat sepanjang tahun, bisa semakin perkasa ke level seperti 2023. Sinyal di pasar offshore mendukung prediksi ini. Memantau data realtime Bloomberg, rupiah NDF semalam ditutup menguat dan pagi ini bertahan lebih rendah di kisaran Rp15.412-Rp15.417/US$. Sementara indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan the greenback terhadap enam mata uang utama dunia, pagi ini masih tertekan di kisaran 101,04 setelah kemarin ditutup melemah. 

Pada pembukaan pasar Asia pagi ini, beberapa mata uang bergerak menguat. Won menguat 0,23%, sementara yuan offshore juga menguat tipis, disusul oleh dolar Singapura dan ringgit yang juga naik tipis nilainya. Sedang dolar Hong Kong sedikit tertekan. 

Para pelaku pasar akan cenderung waspada menantikan rilis data pasar tenaga kerja, termasuk data penggajian terbaru untuk bulan Agustus (nonfarm payroll), juga tingkat pengangguran, pertumbuhan upah hingga angka partisipasi kerja. Data itu sangat pivotal sebelum Federal Reserve menggelar pertemuan pada 18 September nanti.

Sebelum data ketenagakerjaan itu, kemarin pasar mendapati beberapa data yang mendukung skenario pemangkasan bunga acuan lebih besar. ADP Employment pada Agustus, yang mencerminkan jumlah rekrutmen tenaga kerja di perusahaan-perusahaan di AS mencatat angka terendah sejak 2021, yakni hanya 99.000 pekerjaan.