“Harusnya udah nggak, tadi saya cek harusnya udah nggak ada masalah harusnya ya, karena kita udah koordinasi juga dengan Kementerian keuangan untuk membuat ini lebih panjang proses pendaftarannya,” kata Tiko.
Pria yang akrab disapa Tiko itu juga memastikan Peruri akan mengembalikan dana (refund) apabila terdapat pengguna yang telah membeli e-meterai tapi tidak dapat menggunakannya.
“Tentunya kalau ada kerugian di sisi pengguna yang kemudian dia sudah bayar tapi belum tereksekusi tentunya kita akan refund pastilah,” ujar Tiko.
Media sosial menjadi wadah peluapan amarah atas kerusakan sistem yang terjadi jika hendak menyematkan e-meterai dalam laman pendaftaran CPNS. Peruri sebagai salah satu lembaga yang menyediakan e-meterai turut menjadi sasaran publik dikarenakan terhitung sudah tiga hari, permasalahan e-materai masih berlanjut sampai dengan hari ini.
“Kalau belum capable untuk handle prosedural penerapan e-meterai nggak usah sok digitalisasi @peruri_id @BKNgoid. Batas pendaftaran CPNS nya udah mau kelar, tapi sistem e-materai sebagai syarat dokumen masih: Maintenance, Error, Gagal, Down, dll.” cuitan salah satu akun di media sosial X, dikutip Kamis (5/9/2024)
Menanggapi itu, Peruri menyampaikan permintaan maaf melalui akun sosial media Instagram resminya. Peruri berdalih, bahwa kesalahan sistem yang menyebabkan kerap terjadinya error sehingga tidak dapat diakses dikarenakan adanya lonjakan pengunjung dalam laman penjualan e-meterai tersebut.
“Melihat antusiasme masyarakat yang tinggi dalam beberapa hari terakhir menjelang penutupan pendaftaran CASN, website layanan e-meterai mengalami lonjakan penggunaan yang mengakibatkan adanya antrian yang cukup panjang bagi pengguna” dikutip dari laman Instagram @peruri.indonesia.
(azr/lav)