Dari Indonesia, ada nama Prajogo Pangestu pada peringkat ke-9 orang terkaya di Asia, dan menempati posisi pertama di Indonesia.
Menariknya, Prajogo berhasil unggul dari nama pebisnis, pendiri, sekaligus Chairman Executive Alibaba Group, Jack Ma, yang ada di peringkat ke-11.
Prajogo Pangestu merupakan pemilik grup Barito Pacific, Perusahaan Petrokimia dan energi panas bumi salah satu yang terbesar di Indonesia. Perusahaan yang bermarkas di Jakarta satu ini juga mengendalikan pembangkit tenaga listrik terkemuka di dunia. Dengan jumlah kekayaan mencapai US$34,7 miliar (Rp513,12 triliun).
Jika mencermati harga saham BREN dalam 1 tahun, usai listing di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia, harga saham BREN telah meroket mencapai 1.279% point-to-point. Dengan itu, nilai kekayaan Prajogo Pangestu juga meningkat hingga berkali-kali lipat dari total kekayaannya pada tahun lalu.
Berdiri bersama Prajogo Pangestu, hadir nama Budi Hartono di dalam daftar 20 orang terkaya di Asia.
Budi Hartono sendiri berada di peringkat ke-20 orang terkaya di Asia, dan menempati posisi ke-2 orang terkaya di Indonesia. Dengan jumlah kekayaan mencapai US$24,8 miliar (Rp384,14 triliun).
Budi Hartono merupakan salah satu pemilik dari Grup Djarum, yang merupakan Perusahaan yang memproduksi sekitar 14% dari total rokok di Indonesia secara keseluruhan pada 2023. Dengan pendapatan Perusahaan diperkirakan menyentuh US$4,7 miliar.
Menariknya, Grup Djarum terus melebarkan ekspansi bisnisnya, termasuk ke segmentasi bisnis e-commerce. Dengan memiliki Global Digital Prima Venture yang membawahi Global Digital Niaga (BELI) (Blibli.com), dan juga Grup Djarum memiliki bisnis pada sektor infrastruktur telekomunikasi dengan memiliki Sarana Menara Nusantara (TOWR).
Budi Hartono juga merupakan Pemegang Saham Pengendali dari Bank Central Asia (Saham BBCA), yang merupakan Bank terbesar di Indonesia dengan nilai aset sebesar Rp1.444 triliun. Sepanjang tahun 2023, Bank BCA berhasil mencatatkan laba bersih mencapai Rp48,6 triliun.
(fad)