Berikut daftar 6 orang terkaya di Indonesia terbaru berdasarkan Bloomberg Billionaires (Rich) Index dengan data 4 September 2024,
1. Prajogo Pangestu
Sampai dengan saat ini, Prajogo Pangestu kokoh menduduki posisi teratas di deretan orang terkaya di Indonesia. Ia juga berhasil meraih peringkat ke-45 sebagai orang terkaya di dunia. Di Asia sendiri, Prajogo menempati urutan ke-9.
Prajogo Pangestu seorang pemilik grup Barito Pacific, Perusahaan Petrokimia dan energi panas bumi salah satu yang terbesar di Indonesia. Perusahaan yang berfundamen di Jakarta ini juga mengendalikan pembangkit tenaga listrik terkenal.
Berdasarkan data Bloomberg terbaru, kekayaannya juga berasal dari grup yang mencakup Perusahaan ternama lainnya seperti Barito Renewables Energy, Petrindo Jaya Kreasi, dan Chandra Asri Petrochemical.
Prajogo Pangestu menguasai 70,79% saham BRPT secara langsung. Beliau juga memiliki 5,06% saham Chandra Asri Petrochemical, yang tercatat atas namanya langsung.
Prajogo juga menguasai 85,08% saham Petrindo Jaya Kreasi yang berjaya usai melangsungkan aksi Initial Public Offering pada Maret 2023 lalu. Ia juga menguasai Barito Renewables Energy (Saham BREN) yang listing pada 9 Oktober tahun lalu.
Prajogo Pangestu saat ini memiliki jumlah kekayaan mencapai US$34,7 miliar (Rp513,12 triliun).
Seiringan dengan keberhasilan bertengger di nomor 1 orang terkaya di Indonesia, harta Prajogo Pangestu sejak awal tahun bertambah 11,8% dengan US$3,7 miliar (Rp57,31 triliun).
2. Budi Hartono
Budi Hartono berhasil berada di peringkat ke-2 orang terkaya di Indonesia, sekaligus menjadi orang terkaya ke-75 di dunia. Dengan jumlah kekayaannya yang mencapai US$24,8 miliar (Rp384,14 triliun).
Kekayaan Budi Hartono berasal dari Grup Djarum, selanjutnya juga berasal dari bisnis yang dikendalikannya lewat Perusahaan induk Dwimuria Investama Andalan.
Berdasarkan catatan Bloomberg, melalui Perusahaan induk itu Budi Hartono menggenggam 29% saham Bank Central Asia (Saham BBCA). Kekayaannya juga berasal dari operator menara telekomunikasi Sarana Menara Nusantara (TOWR) dengan melalui Sapta Adhikari Investama.
Budi Hartono juga menggenggam 38% saham Global Digital Niaga (BELI) sebagai bagian dari Grup Djarum, dengan e-commerce Blibli.
Adapun aset kekayaan Budi Hartono saat ini ditempatkan kepada sejumlah saham, yaitu saham BBCA mencapai US$24,1 miliar (Rp373,3 triliun), saham BELI senilai US$1,3 miliar (Rp20,13 triliun), dan juga pada saham TOWR sejumlah US$828 juta (Rp12,82 triliun).
Sejak awal tahun kekayaan Budi Hartono bertambah hingga 7,8% atau mengalami kenaikan senilai mencapai US$1,8 miliar (Rp27,88 triliun).
3. Low Tuck Kwong
Low Tuck Kwong yang merupakan pemilik Bayan Resources (BYAN) Perusahaan batu bara salah satu yang terbesar di Indonesia saat ini menempati peringkat ke-80 orang terkaya di dunia, meskipun kekayaannya menguap US$3,7 miliar (Rp57,31 triliun), yang kehilangan 13,3% point-to-point menjadi ada di angka kekayaan US$24,4 miliar (Rp377,94 triliun).
Dengan itu, Low Tuck Kwong harus puas finis di posisi ke-3 orang terkaya di Indonesia per September 2024.
Sumber kekayaan Low Tuck Kwong sejatinya juga berasal dari Perusahaan yang bergerak di bidang energi baru terbarukan yang ada di Singapura, Metis Energy, yang sebelumnya dengan sebutan Manhattan Resources.
Melalui perusahaan tersebut, Low Tuck Kwong menggenggam 62,13% saham Bayan Resources (BYAN) langsung. Kekayaannya juga berasal dari Perusahaan penyedia jasa penambangan, Samindo Resources (MYOH) dengan jumlah kepemilikan saham mencapai 14,18%.
4. Michael Hartono
Pada posisi orang terkaya ke-4 di Indonesia ditempati oleh saudara Budi, yaitu Michael Hartono yang juga dari Grup Djarum. Kekayaannya menyentuh US$23,7 miliar (Rp367,1 triliun) menempatkan Michael Hartono di urutan 83 orang terkaya di dunia versi Bloomberg Billionaires (Rich) Index.
Bersama dengan saudaranya, kekayaan Michael Hartono juga berasal dari bisnis yang dipimpin melalui Perusahaan induk melalui Dwimuria Investama Andalan.
Melalui Perusahaan itu, Michael Hartono menggenggam 28% saham Bank BCA, yang merupakan bank terbesar di Indonesia dengan nilai total aset mencapai Rp1.444 triliun. Michael juga merupakan pemilik atas operator menara telekomunikasi TOWR melalui Sapta Adhikari Investama, dengan 29% saham.
Adapun sejak awal tahun, harta Michael Hartono mencatat kenaikan US$1,9 miliar (Rp29,43 triliun) atau bertambah 8,9% menjadi US$23,7 miliar (Rp367,1 triliun).
Dengan hasil tersebut di sepanjang tahun 2024 dengan jumlah harta kekayaan hingga triliunan, kekayaan Michael Hartono amat solid dan unggul dari total harta kekayaan Anthoni Salim dan juga Sri Prakash Lohia.
5. Anthoni Salim
Pemilik Group Indofood dan juga Bos dari Salim Group, Anthoni Salim bertengger pada urutan ke-5 orang terkaya di Indonesia, dan merupakan pemilik urutan 148 orang terkaya di dunia.
Kekayaannya mencapai sebesar US$14 miliar (Rp216,85 triliun). Adapun di sepanjang tahun nilai kekayaan Anthoni Salim bertambah US$4 miliar (Rp61,95 triliun) atau setara kenaikan 39,7% YtD.
Grup Indofood merupakan Perusahaan pembuat mie instan terbesar di Indonesia, dan salah satu yang terbesar di dunia. Anthoni Salim juga memiliki saham di First Pacific, Gallant Venture, China Minzhong Food, DCI Indonesia, Bank Ina, Elang Mahkota Teknologi Tbk, dan jaringan bisnis ritel pada Indoritel Makmur.
Mayoritas kekayaan Anthoni Salim berasal dari kepemilikannya di Amman Mineral Internasional (AMMN) Perusahaan pertambangan tembaga dan emas ternama di dunia, yang dipegangnya melalui Sumber Gemilang dan Pesona Sukses.
Adapun Anthoni Salim memegang 24% saham Sumber Gemilang Persada, yang juga mengantongi 32% saham Amman. Dia juga memiliki 100% saham Persona Sukses, yang menguasai 6,5% saham Amman.
Jumlah kekayaan Anthoni Salim yang meningkat amat cepat tersebut merupakan efek langsung dari kenaikan harga saham AMMN yang menghasilkan peningkatan valuasi lebih dari US$4 miliar.
6. Sri Prakash Lohia
Sepanjang tahun berjalan, harta pemilik perusahaan grup Indorama ini tumbuh US$1,1 miliar (Rp17,03 triliun), meningkat 14,6% menjadi US$8,5 miliar atau setara dengan Rp131,66 triliun.
Dengan harta sebesar itu, Sri Prakash Lohia menempati urutan ke-320 orang terkaya di dunia, dan ke-6 di Indonesia.
Grup Indorama, merupakan sebuah Perusahaan induk yang bermarkas di Singapura, yang memiliki bisnis unggulan pada tekstil, polyester, sarung tangan medis, dan benang, juga bahan kimia industri, termasuk di dalamnya pupuk. Grup Indorama telah berhasil mengoperasikan manufaktur di 35 negara.
Sri Prakash Lohia mempunyai 32% saham dari Indorama Ventures yang berkedudukan di Bangkok, melalui Perusahaan induk, menurut laman resmi Perusahaan. Ia juga memiliki 25% Perusahaan polyester Indorama Synthetics, berdasarkan data terbaru pada Februari 2024.
(fad)