Logo Bloomberg Technoz

IHSG Berpotensi Variatif, Data Ekonomi AS Jadi Perhatian

Muhammad Julian Fadli
05 September 2024 08:26

Karyawan dengan latar layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (9/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Karyawan dengan latar layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (9/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis 5 September 2024, berpotensi variatif (mixed) dengan kehati-hatian menanti respons pasar terhadap data Ekonomi Amerika Serikat pekan ini, termasuk defisit perdagangan, tingkat ketenagakerjaan dan S&P Global US Composite PMI sebagai sinyal keputusan suku bunga The Fed selanjutnya.

Adapun pada perdagangan kemarin Rabu (4/9/2024), IHSG mencatat kenaikan 56,37 poin, dengan menguat 0,74% dan menutup perdagangan pada level 7.672.

Analisis Teknikal IHSG Kamis 5 September 2024 (Riset Bloomberg Technoz)

Secara teknikal IHSG masih ada potensi untuk dapat menguat, dengan kemarin berhasil bertahan dan terus kuat di atas support 7.610 dan 7.600, dengan itu, IHSG berpeluang kembali menguat menuju 7.690 yang mencerminkan golden cross di atas MA-200 dan MA-100 potensialnya, serta level 7.700 sebagai resistance selanjutnya hingga cetak rekor All Time High baru.

Sentimen pada perdagangan hari ini utamanya datang dari global. Defisit perdagangan AS melebar ke level tertinggi dalam dua tahun pada Juli. Adapun defisit ini mencerminkan perdagangan akan kembali membebani Produk Domestik Bruto setelah mengurangi paling banyak sejak awal 2022 pada Kuartal kedua. 

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, menurut data Departemen Perdagangan pada Rabu, defisit perdagangan barang dan jasa tumbuh 7,9% dari sebelumnya menjadi US$78,8 miliar. 

Grafik perdagangan AS. (Sumber: Bloomberg)