Logo Bloomberg Technoz

Pada Agustus, ekonomi Negeri Paman Sam diperkirakan bisa mencetak 160.000 lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll). Jauh membaik dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 114.000.

Sementara tingkat pengangguran Agustus diperkirakan sebesar 4,2%. Sedikit turun dibandingkan Juli yang mencapai 4,3%.

Dengan data ketenagakerjaan tersebut, sepertinya harapan akan soft landing bisa terwujud. Oleh karena itu, kemungkinan The Fed tidak akan terlampau agresif dalam menurunkan suku bunga acuan. 

Mengutip CME FedWatch, peluang penurunan suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin (bps) ke 5-5,25% bulan  ini adalah 55%. Sementara kemungkinan pemangkasan 50 bps menjadi 4,75-5% adalah 45%.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan kala suku bunga turun.

Namun penurunan yang bakal terjadi masih belum jelas bakal seberapa agresif. Jadi sembari menunggu kabar terbaru, investor memilih wait and see, cari aman terlebih dulu, enggan bermain terlalu terbuka.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih setia di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index(RSI) yang sebesar 55,37. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang berada di zona bullish.

Sementara indikator Stochastic RSI berada di 3,43. Cukup jauh di bawah 20, yang berarti tergolong jenuh jual (oversold).

Namun dengan sikap investor yang masih bermain aman, maka sepertinya tekanan terhadap harga emas bisa saja belum berakhir. Cermati pivot point di US$ 2.489/troy ons. Jika tertembus, maka target support di kisaran US$ 2.481-2.479/troy ons akan terkonfirmasi.

Adapun target resisten terdekat adalah US$ 2.497/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas naik ke arah US$ 2.508/troy ons.

(ain)

No more pages