“Menembus di atas US$90 untuk Brent akan menjadi tantangan besar dalam waktu dekat.”

Aspek teknikal juga menantang bagi komoditas ini karena reli selama empat minggu telah membuat minyak mentah menjadi overbought, yang menandakan bahwa koreksi kemungkinan terjadi dalam jangka pendek.

WTI, yang merupakan tolok ukur bagi AS, gagal menembus rata-rata pergerakan 200 hari pada pekan lalu dan telah menurun sejak saat itu. 

"Harga minyak perlu istirahat dari reli empat minggu terakhir," kata Dennis Kissler, wakil presiden senior perdagangan di BOK Financial Securities.

Kontrak futures minyak sebagian besar overbought, yang menyebabkan para trader pekan ini berada dalam "mode hati-hati".

Harga minyak telah pulih dari guncangan perbankan pada bulan Maret yang mendorong kontrak futures minyak ke level terendah selama 15 bulan. Menyusutnya stok minyak mentah di pusat penyimpanan utama AS di Cushing, Oklahoma, dan gangguan pasokan dari Kurdistan Irak juga telah menambah pengetatan di pasar global.

Harga

WTI untuk pengiriman Mei turun US$1,69 menjadi US$80,83 per barel di New York.

Brent untuk settlement Juni turun US$1,55 menjadi US$84,76.

(bbn)