Koesoemohadiani mengatakan GoTo akan terus berinvestasi pada inisiatif yang dapat menghasilkan pertumbuhan dengan tetap berkomitmen pada target EBITDA yang disesuaikan breakeven (titik impas) untuk keseluruhan tahun 2024.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada karyawan, pelanggan, mitra pengemudi, dan mitra merchant yang telah berperan besar terhadap bisnis kami di Vietnam. Kami akan memberikan dukungan yang diperlukan bagi seluruh pihak yang terdampak selama proses transisi, sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di wilayah tersebut.”
Sebelumnya dalam rilis kinerja 6 bulan pertama tahun ini, manajemen GOTO mengungkapkan pertumbuhan kinerja year on year (YoY). Pendapatan bersih GOTO di semester I-2024 tembus Rp 7,74 triliun, naik 12,4% dari periode yang sama Juni 2023 Rp 6,88 triliun.
GOTO juga mampu menekan rugi bersih atribusi entitas induk sebesar 62,3% menjadi Rp 2,7 triliun, dari rugi bersih sebelumnya Rp 7,16 triliun.
Untuk bisnis ODS (Gojek), per semester I-2024, bisnis Gojek mampu mencatatkan pertumbuhan signifikan dengan raihan EBITDA yang disesuaikan positif menjadi Rp 256 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang masih rugi EBITDA disesuaikan Rp 410 miliar. Dengan demikian, Gojek berhasil meraih EBITDA yang disesuaikan positif dalam 3 kuartal berturut-turut sejak Q4-2023.
(ibn/dba)