Logo Bloomberg Technoz

Deflasi Berkepanjangan Jadi Tekanan Berat bagi Industri Mamin

Pramesti Regita Cindy
04 September 2024 14:30

Berbelanja Kebutuhan Makanan di Minimarket (Iya Forbes/Bloomberg)
Berbelanja Kebutuhan Makanan di Minimarket (Iya Forbes/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman mengungkapkan kekhawatiran atas dampak deflasi dan penurunan daya beli kelas menengah terhadap kinerja industri makanan dan minuman (mamin) di Indonesia. 

Hal ini menyusul rilis Badan Pusat Statistik (BPS) yang melaporkan indeks harga konsumen (IHK) mengalami deflasi 0,03% pada Agustus 2024, dan menggenapkan deflasi 4 bulan berturut-turut pada 2024.

"Memang data BPS menunjukkan kelas menengah turun ya, tinggal 4%-an dari 50% lebih. Kami dari industri juga merasakan memang daya beli kelas bawah ini agak berat, karena memang beberapa kenaikan harga dan di samping itu banyak pengeluaran masyarakat yang harus ditanggung. Sementara kita berharap pemerintah bisa lebih fokus bagaimana meningkatkan daya beli kelas bawah ini," jelas Adhi ketika ditemui awak media di Jakarta, Rabu (4/9/2024). 

Konsumen berbelanja di supermarket./Bloomberg-Natalie Naccache

Adhi berharap pemerintah senantiasa dapat lebih fokus untuk meningkatkan daya beli kelas bawah, misalnya dengan menggalakkan program bantuan langsung tunai (BLT) seperti sebelumnya, agar pasar bisa bergairah kembali.

Dia juga menyoroti perubahan pola konsumsi masyarakat, di mana fokus utama kini tertuju pada pangan pokok, sementara konsumsi pangan sekunder mengalami penurunan.