Logo Bloomberg Technoz

Reli Harga Surat Utang RI Berlanjut, Rupiah dan IHSG Perkasa

Tim Riset Bloomberg Technoz
04 September 2024 12:50

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (24/6/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (24/6/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Di tengah kemelut yang menerpa sebagian besar pasar saham di kawasan Asia, terseret pelemahan indeks saham di Wall Street, pasar domestik terlihat perkasa.

Arus beli investor masih menyesaki pasar surat utang dan pasar saham hingga membawa nilai rupiah menapaki penguatan. Mengacu data realtime Bloomberg hingga penutupan pasar sesi satu, hampir semua tenor Surat Berharga Negara (SBN) mencatat penurunan yield.

Imbal hasil yang menurun mengindikasikan ada permintaan beli obligasi yang mengerek harga surat utang sehingga mengikis yield-nya.

Yield SBN-7Y misalnya, terkikis 2 bps, sementara tenor 5Y dan 10Y turun masing-masing 0,4 bps dan 0,2 bps. Sejauh ini, tenor 2Y yang masih naik 2 bps ke 6,432%.

Sedangkan IHSG pada penutupan sesi pertama perdagangan membukukan kenaikan 0,48% ketika bursa saham di Asia mayoritas terjebak di zona merah. Terutama dicatat oleh bursa saham Jepang dan Korea juga Taiwan.