Sektor ini berada di tengah-tengah tindakan pemerintah sedikit demi sedikit untuk menghidupkan kembali permintaan konsumen yang terbebani oleh krisis real estat yang berkepanjangan.
Dana Moneter Internasional (IMF) telah menyebut sektor jasa sebagai "pendorong pertumbuhan yang kurang dimanfaatkan" yang berkontribusi jauh lebih sedikit terhadap nilai tambah China dibandingkan dengan rata-rata negara maju yang mencapai sekitar 75%.
Yuan dalam negeri memangkas kenaikan pada data terakhir, diperdagangkan naik 0,1% pada 7,1138 per dolar pada pukul 10:19 pagi di Shanghai. Imbal hasil obligasi acuan turun satu basis poin menjadi 2,13%, mendekati level terendah dalam dua dekade terakhir.
Indeks CSI 300 dari saham-saham China melemah 0,5%, sejalan dengan aksi jual yang meluas di wilayah tersebut setelah anjloknya saham Nvidia Corp yang memicu kejatuhan pada saham-saham AS.
Indikator aktivitas non-manufaktur di bidang konstruksi dan jasa mengalami pertumbuhan pada bulan lalu berkat selera konsumen selama musim liburan musim panas, demikian ungkap Biro Statistik Nasional pada Sabtu.
Tidak seperti PMI jasa resmi, survei Caixin lebih berfokus pada perusahaan-perusahaan swasta yang lebih kecil. Prospek ekonomi negara senilai US$17 triliun ini masih sangat bergantung pada prospek manufaktur dan ekspor, meskipun ada rintangan-rintangan baru yang muncul untuk ekspansi mereka.
Aktivitas pabrik China mengalami kontraksi selama empat bulan berturut-turut di Agustus, pertanda terbaru bahwa negara dengan perekonomian nomor dua di dunia ini mungkin akan kesulitan untuk mencapai target pertumbuhan tahun ini sekitar 5%.
(bbn)