Logo Bloomberg Technoz

Para periode tersebut, jumlah kelompok penduduk rentan miskin juga mengalami peningkatan dari 54,97 juta, menjadi 67,69 juta. Namun, terdapat penurunan jumlah kelompok penduduk menuju kelas menengah dari 128,85 juta menjadi 67,69 juta jiwa.

“Penurunan ini terutama disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa tahun silam,” tulis BKF dalam dokumen itu.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah masyarakat kelas menengah terus menyusut setelah pandemi Covid-19. Ke depan, jumlahnya bahkan rentan kembali menurun ke kelompok menuju kelas menengah.

Menanggapi fenomena tersebut, Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin mengatakan jika masyarakat kelas menengah ini berkurang, maka pemerintah akan semakin sulit untuk memajukan ekonomi hingga naik kelas.

Wijayanto menjelaskan masyarakat kelas menengah sedang terjepit akibat pelemahan ekonomi dan deindustrialisasi yang berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK). Selain itu, juga terjadi perlambatan bisnis kelas menengah.

"Awalnya mereka masih bisa survive dengan mengandalkan tabungan, tetapi tabungan pun saat ini mulai menipis," ujar Wijayanto kepada Bloomberg Technoz, Senin (2/9/2024).

Menurut Wijayanto, masyarakat kelas menengah selama ini tidak mendapat dukungan program pemerintah secara memadai, termasuk iuran BPJS gratis, bansos, dan lain-lain.

(azr/lav)

No more pages