Logo Bloomberg Technoz

Indeks Manufaktur Institute for Supply Management (ISM) hanya mencatat kenaikan tipis 0,4 poin menjadi 47,2, data yang dirilis pada Selasa menunjukkan. Angka di bawah 50 mengindikasikan level kontraksi.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Indikator Produksi Grup merosot untuk bulan kelima –lebih dalam ke wilayah kontraksi menuju level terendah sejak Mei 2020. Indeks Pesanan Baru, yang menunjukkan pemesanan menyusut ke level terendah dalam 15 bulan.

Angka-angka tersebut kembali meleset dari perkiraan, mendorong kekhawatiran tentang permintaan global yang lemah. ‘Pengukur rasa takut’ Wall Street VIX melonjak tinggi. 

Aktivitas manufaktur AS. (Dok: Bloomberg)

Dengan ekspektasi inflasi yang tertahan saat ini, perhatian telah bergeser ke kesehatan Ekonomi keseluruhan karena tanda-tanda pelemahan dapat mempercepat pelonggaran kebijakan.

Meskipun penurunan suku bunga cenderung menjadi pertanda baik untuk ekuitas, hal ini biasanya tidak terjadi ketika the Fed bergegas untuk mencegah resesi.

“Laporan Pekerjaan minggu ini, meskipun bukan satu-satunya penentu, kemungkinan akan menjadi faktor kunci dalam keputusan The Fed antara pemangkasan sebesar 25 atau 50 basis poin," kata Jason Pride dan Michael Reynolds di Glenmore.

“Bahkan sinyal-sinyal sederhana dalam laporan pekerjaan minggu ini dapat menjadi titik keputusan utama mengenai apakah The Fed mengambil pendekatan yang lebih berhati-hati atau agresif,” jelasnya.

Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, fokus perhatian investor khususnya akan tertuju pada rilis data ISM Manufacturing Index dan rilis data Non-Farm Payrolls (NFP) AS pada Jumat. 

“Data Non-Farm Payrolls (NFP) diprediksi akan memperlihatkan bahwa Ekonomi AS menambah 160.000 pekerja bulan lalu dan tingkat pengangguran turun menjadi 4,2%,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

Jika data NFP keluar sesuai dengan estimasi pasar, maka suku bunga kemungkinan besar akan dipangkas 25 bps. Namun, jika data NFP keluar lebih buruk dari ekspektasi pasar, terutama jika berada di bawah 130.000 dan disertai dengan kenaikan tingkat pengangguran, maka suku bunga berpotensi dipangkas 50 bps.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG terkoreksi 1,01% ke 7.616 disertai dengan munculnya volume penjualan.

“Cermati, apabila IHSG break dari support terdekatnya di 7.545, maka diperkirakan IHSG akan rawan menuju ke 7.371-7.460 sebagai area koreksi terdekatnya dan akan membentuk wave [ii] dari wave 3,” papar Herditya dalam risetnya pada Senin (2/9/2024).

Herditya juga memberikan catatan, apabila IHSG masih mampu berada di atas 7.545, maka ada peluang IHSG kembali menguat menguji 7.743.

Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, AVIA, BRIS, BFIN, dan MYOR.

Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, IHSG rawan mengalami pullback lanjutan ke kisaran support 7.550 di Rabu (4/9) mempertimbangkan arahan negatif dari mayoritas indeks global di Selasa (3/9).

“Secara teknikal, pandangan tersebut diperkuat dengan pergerakan IHSG yang breaklow MA-5 di 7.650, serta penyempitan positive slope pada MACD,” tulisnya.

Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi PWON, CTRA, MDKA, JPFA, dan MAIN.

(fad/wdh)

No more pages