Rob Verdonck - Bloomberg News

Bloomberg, Saham-saham di Asia siap untuk mengalami kerugian setelah indeks AS membukukan hari terburuknya sejak krisis pasar 5 Agustus karena kekhawatiran tentang pertumbuhan dan kebijakan moneter bergabung untuk membakar aset-aset berisiko. 

Ekuitas berjangka turun di seluruh Australia, Hong Kong, dan Jepang, yang mengarah pada kerugian 3% di bursa Tokyo. Kontrak AS turun tipis di awal perdagangan setelah S&P 500 turun lebih dari 2%, dengan Nvidia Corp mendorong penurunan saham-saham teknologi.

Sementara itu, yen melonjak, indeks manufaktur yang diawasi secara ketat kembali meleset dari perkiraan, dan minyak merosot karena kekhawatiran tentang permintaan global yang lemah.

"Pengukur rasa takut" Wall Street--VIX--melonjak. Imbal hasil obligasi jatuh, dengan para pedagang mempertahankan taruhan mereka pada penurunan suku bunga Federal Reserve sebesar setengah poin yang luar biasa besar tahun ini. Indeks dolar naik untuk sesi kelima, kenaikan beruntun terpanjang sejak April.