Sementara terkait ekonomi hijau, Jokowi menegaskan kembali komitmen aksi nyata menjaga keberlangsungan lingkungan. Indonesia menargetkan 23% sumber energi pada tahun 2025 berasal dari energi baru dan terbarukan. Namun untuk hal ini, Indonesia membutuhkan investasi sebesar US$ 1 triliun hingga tahun 2060.
"Terakhir, presiden mengundang para investor untuk berinvestasi di Indonesia dalam kerja sama yang setara dan saling menguntungkan," kata Retno soal poin ketiga yang disampaikan Jokowi.
Menlu menjelaskan kedatangan Jokowi juga membuahkan sejumlah perjanjian baik antarnegara maupun antarbinis. Perjanjian yang diteken antara pemerintah yakni Joint Declaration of Intent on Joint Economic and Investment Committee (JEIC). Perjanjian ini berisi komitmenpembentukan forum gabungan sektor
pemerintah dan swasta untuk membahas peningkatan kerja sama ekonomi dan investasi. Kedua, Joint Declaration of Intent in the Field of Digitalization antara Kementerian Kominfo dengan Kementerian Digital dan Transportasi Jerman yang bertujuan untuk mendukung pengembangan transformasi digital.
Sementara perjanjian kerja sama antarbisnis yaitu 18 kesepakatan kerja sama B to B yang nilainya kurang lebih sebesar Rp29,7 triliun. Beberapa sektor di antaranya adalah sustainability dan transisi energi, investasi, inovasi/start-up dan program Making Indonesia 4.0.
Kanselir Jerman, Olaf Scholz pun hadir dalam pembukaan paviliun Indonesia di Hannover Messe 2023.
(ezr/frg)