Logo Bloomberg Technoz

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data perdagangan internasional Indonesia periode Maret 2023. Tercatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2023 sebesar US$23,5 miliar. Ekspor turun 11,33% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) dan menjadi kontraksi ekspor pertama sejak Oktober 2020.

Sama halnya, nilai impor Indonesia pada Maret 2023 sebesar US$20,59 miliar, turun 6,26% yoy. Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus US$2,91 miliar. Walau surplus, pencapaian ini terjadi perlambatan dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai US$5,46 miliar.

Untuk pasar saham Asia bergerak di zona hijau pada perdagangan hari ini. Indeks Hang Seng Hong Kong +1,63%, indeks Shanghai +1,29%, indeks Strait Times Singapore +0,30%, indeks Kospi +0,17% dan indeks Nikkei 225 +0,15%. Sementara itu Dow Jones Index Future +0,07%.

Kabar global, terdapat rilisnya sejumlah data ekonomi Amerika Serikat, tercatat penjualan ritel AS melambat 2,9% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Maret 2023, ini merupakan angka kenaikan terendah sejak Juni 2020. Adapun pada Februari Penjualan Ritel AS naik mencapai 5,9% yoy.

Adapun secara bulanan (month-to-month/mtm) penjualan ritel AS anjlok 1% mtm, menyusul penurunan 0,2% mtm pada Februari, dan berada jauh di bawah ekspektasi pasar yang turun 0,4% mtm.

Anjloknya data penjualan ritel AS merupakan tanda tekanan biaya yang meningkat atas kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed). Hal ini membebani kesediaan konsumen untuk berbelanja.

(fad/wep)

No more pages