Saat permintaan dunia melambat, Apple melihat peluang pertumbuhan permintaan di India, khususnya untuk segmen konsumen kelas menengah. Hal ini dimanfaatkan oleh Apple dengan memperbesar porsi produksi lokal mereka.
Apple tidak memberi tanggapan atas kabar kenaikan penjualan produk mereka di India. Selama ini produk Apple di India tersedia lewat jalur distribusi mitra mereka atau melalui penjualan online.
Toko online Apple di India hadir tiga tahun lalu dan besar harapan penjualan makin meningkat usai toko ritel offline pertama mereka resmi buka pada Selasa (18/4/2023) waktu setempat di pusat bisnis dan keuangan Kota Mumbai. Tak lama setelah Mumbai, toko sejenis akan diresmikan di New Delhi, ibu kota India.
Kenaikan angka penjualan Apple di India di era pandemi. Saat itu pelanggan semangat membeli iPad dan iPhone untuk kebutuhan kerja dan belajar dari rumah. Momentum ini tak surut, bahkan terus meningkat. Pilihan pembayaran yang beragam, serta promo tukar tambah menambah gempita penjualan Apple di India.
Meski demikian, pangsa pasar produk Apple hanya 4% dari total 700 juta pengguna smartphone di India. Brand-brand smartphone asal Korea Selatan dan China, ataupun lokal, masih yang paling diminati warga dengan alasan harga yang lebih terjangkau.
Namun berdasarkan Counterpoint, Apple masih berada di peringkat pertama penjualan dengan nilai 333,8 juta rupees atau sekitar US$4,1 miliar.
Toko ritel Apple kerap kali dijadikan etalase produk dan tempat pelancong untuk bertemu. Namun sekarang, toko Apple jadi pusat penjualan potensial terlebih sudah terdapat layanan aduan dan service di sana.
Kontribusi pendapatan Apple di India memang masih kurang dari 2%, namun potensi lonjakan di masa mendatang sangat besar. Perusahaan juga serius dalam pengembangan manufaktur di India, lewat kenaikan tingkat komponen dalam negeri.
Tahun lalu, Apple melipatgandakan produksi iPhone mereka di India senilai lebih dari US$7 miliar. Hal ini jadi strategi besar Tim Cook untuk mengurangi ketergantungannya pada manufaktur di China, efek politik Beijing dan Washington yang meningkat.
Upaya Cook terhadap pasar India juga tak lepas dari risiko bea impor di negara tersebut yang dikenal amat tinggi. Bea impor tentu akan berdampak pada harga ritel dan jadi faktor permintaan atas produk Apple di domestik.
India juga dikenal sebagai negara yang sering mengubah aturan secara tiba-tiba. Meski demikian Apple masih melihat potensi pertumbuhan usaha yang lebih besar. “India adalah pasar yang sangat menarik bagi kami dan jadi fokus utama perusahaan. Kami menaruh banyak hal di pasar India,” kata Cook pada sebuah wawancara Februari silam.
(bbn)