Logo Bloomberg Technoz

Manufaktur Ambruk, Peritel Yakin Masih Sanggup Tumbuh 10%

Pramesti Regita Cindy
03 September 2024 10:20

Pengunjung beraktivitas di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Barat, Minggu (14/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pengunjung beraktivitas di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Barat, Minggu (14/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta Industri perdagangan eceran atau ritel diyakini masih sanggup berperforma solid di atas rerata pertumbuhan ekonomi nasional, kendati tengah dibayangi sentimen keterpurukan kinerja manufaktur domestik. 

Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengatakan industri ritel luring—dari berbagai sektor, tidak hanya ritel modern berbasis fast moving consumer goods (FMCG) — masih mencatatkan rerata pertumbuhan tahunan di atas sektor industri lain.

“Jadi kita selalu, kalau yang lain [tumbuh] 5%, kita selalu double digit rata-ratanya. Teman-teman [dari industri ritel lini] restoran dan minimarket pertumbuhannya masih di atas double digit, bisa 10%, di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang sekitar 5%,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (3/9/2024).

Kendati demikian, Budihardjo tidak menampik pelaku industri perdagangan eceran masih dihantui kekhawatiran terkait dengan isu-isu kemudahan berusaha, terlebih di tengah maraknya serbuan barang impor ilegal.

Pengunjung beraktivitas di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Barat, Minggu (14/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Persaingan Usaha