Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 2021, cadangan minyak bumi nasional sebesar 4,17 miliar barel dengan cadangan terbukti (proven) sebanyak 2,44 miliar barel. Adapun, data cadangan yang belum terbukti sebesar 2,44 miliar barel.
Cadangan gas bumi mencapai 62,4 triliun kaki kubik dengan cadangan terbukti 43,6 triliun kaki kubik.
Di sektor mineral kritis, Pahala menyebut Indonesia dan negara-negara di Afrika memiliki banyak peluang untuk mengembangkan rantai pasokan global yang lebih kuat untuk critical mineral, khususnya yang akan sangat penting untuk mendukung transisi energi pada masa depan.
Pahala mengatakan permintaan mineral kritis diproyeksikantumbuh lebih dari enam kali lipat dari saat ini.
Walaupun memiliki nikel dan tembaga, kata Pahala, Indonesia tetap membutuhkan mineral seperti litium hingga kobalt untuk membangun dan memproduksi baterai. “Kami percaya bahwa semua critical mineral dimiliki dalam jumlah yang melimpah di Afrika,” ujarnya.
Pangan
Selain di sektor energi dan pertambangan, Indonesia juga membuka peluang kerja sama di bidang ketahanan pangan dengan Afrika. Menurut Pahala, kerja sama di sektor ini menjadi potensial karena jumlah penduduk Indonesia dan negara-negara di Afrika akan makin meningkat.
Kerja sama lainnya adalah di sektor kesehatan. Saat ini, Indonesia telah memproduksi sekitar 1 miliar vaksin untuk negara-negara Afrika.
Pahala mengatakan kesehatan menjadi sektor yang sangat penting untuk meningkatkan human capital index, di tengah ambisi kedua negara untuk menjadi lebih maju pada 2045 hingga 2063.
“Ini adalah empat sektor utama yang kami lihat memiliki banyak potensi bagi Indonesia dan Afrika untuk bekerja sama untuk mencapai visi kita sendiri untuk menjadi negara adikuasa yang maju dan lebih mendunia di kawasan ini,” ujarnya.
(dov/wdh)
