Logo Bloomberg Technoz

Saham Rolls-Royce turun sebanyak 8,2% di perdagangan London, penurunan terbesar dalam dua tahun terakhir. Meskipun penyebab kemungkinan kesalahan tidak diketahui, investor telah menjadi lebih waspada dalam beberapa tahun terakhir terhadap masalah mesin sebagai kekuatan yang mengganggu dalam industri penerbangan.

Banyak jet Airbus A320neo yang lebih kecil yang ditenagai oleh mesin Pratt & Whitney telah mengalami gangguan, yang untuk sementara waktu mengandangkan beberapa armada yang bekerja keras di beberapa maskapai penerbangan termasuk Wizz Air Holdings Plc, IndiGo India, dan Deutsche Lufthansa AG.

Mesin Rolls-Royce yang terlibat dalam insiden ini, yang disebut XWB-97, telah menjadi bahan kritikan pedas dari Presiden Emirates, Tim Clark, yang menyebut mesin ini sebagai pembangkit tenaga listrik yang rusak karena menurutnya mesin ini tidak menyediakan siklus operasi di antara perawatan yang diperlukan di lingkungan yang panas dan berdebu seperti Dubai.

Produsen mesin ini baru-baru ini berkomitmen pada program ekstensif untuk meningkatkan berbagai mesinnya, yang menggerakkan pesawat jarak jauh seperti A350, A330neo yang lebih tua, dan 787 Dreamliner milik Boeing Co.

Inspeksi seluruh armada terhadap 48 pesawat A350 milik Cathay akan menyebabkan beberapa pesawatnya tidak dapat beroperasi selama beberapa hari, yang berdampak pada jadwal penerbangan, demikian ungkap perusahaan tersebut. Maskapai ini telah membatalkan 24 penerbangan pulang pergi hingga akhir Selasa.

Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa mengatakan dalam pernyataannya bahwa mereka telah diberi tahu tentang insiden yang menimpa A350 milik Cathay dan telah menghubungi Airbus dan Rolls-Royce. Regulator mengonfirmasi bahwa penyelidikan formal sedang dilakukan.

"Kami akan memantau setiap informasi yang muncul dari investigasi teknis dan mengambil keputusan untuk setiap tindakan di tingkat armada yang diperlukan," ujar juru bicara EASA.

Kemerosotan saham pada Senin menandai pembalikan arah bagi Rolls-Royce, yang sahamnya telah melonjak dalam dua tahun terakhir di tengah optimisme bahwa perusahaan ini lebih disiplin dalam hal biaya dan fokus pada program-program yang lebih menguntungkan.

Rolls-Royce merupakan penyedia mesin tunggal untuk Airbus A350, yang tersedia dalam dua ukuran: varian yang lebih kecil, yakni -900, dan yang lebih besar, yakni 1.000. Pesawat yang sebagian terbuat dari komponen komposit ringan ini bersaing dengan 787 Dreamliner dan model 777.

Cathay telah menjadi pelanggan setia Airbus dalam beberapa tahun terakhir, dan baru saja memesan sebanyak 60 pesawat jet berlorong ganda Airbus A330neo pada bulan lalu. Boeing terakhir kali memenangkan pesanan dari Cathay pada tahun 2013.

(bbn)

No more pages