Logo Bloomberg Technoz

Dari sisi fundamental, sudah mulai terlihat adanya penurunan permintaan CPO. Intertek Testing Services mencatat, ekspor produk minyak sawit Malaysia pada Agustus ambruk 9,9% dibandingkan bulan sebelumnya.

Di sisi lain, permintaan CPO dari Indonesia pun terpengaruh oleh harga. Pemerintah memutuskan harga acuan CPO pada September adalah 839,53/metrik ton. Lebih mahal ketimbang Agustus yang sebesar US$ 820,11/metrik ton.

 Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih bertahan di zona bullish. Hall itu terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 58,14. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Sementara itu, indikator Stochastic RSI berada di 22,95. Menempati area jual (short).

Dengan koreksi kemarin yang sudah cukup dalam, sebenarnya harga CPO berpeluang rebound. Kini harga CPO mencoba menguji target resisten MYR 3.985/ton yang merupakan Moving Average (MA) 10..

Adapun, target support terdekat akan ada di rentang MYR 3.865—3.962/ton.

(aji/wdh)

No more pages