Logo Bloomberg Technoz

Meski demikian, emas masih menjadi salah satu aset paling bersinar tahun ini. Sepanjang 2024, harga emas sudah naik sekitar 22%, termasuk kenaikan 8% sejak Juli.

Namun apakah sentimen positif yang melingkupi emas sepanjang 2024 akan cukup untuk menghadapi September yang berat? “Ada potensi periode yang menantang pada bulan-bulan ke depan,” ujar Ole Hansen, Head of Commodity Strategies Saxo Bank A/S, seperti diberitakan Bloomberg News.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih menghuni zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 55,97. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Sementara indikator Stochastic RSI sudah menyentuh angka 0. Sudah paling rendah, sangat jenuh jual (oversold). 

Oleh karena itu, harga emas berpeluang naik. Cermati pivot point di US$ 2.498/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi membuat target resisten US$ 2.504-2.506/troy ons akan terkonfirmasi.

Adapun target support terdekat ada di US$ 2.489/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.481/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

(aji/lav)

No more pages