Manufaktur Makin Tersungkur, Menperin Salahkan Banjir Impor Murah
Pramesti Regita Cindy
03 September 2024 06:00
Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan pelemahan industri manufaktur Indonesia disebabkan masuknya barang impor murah dalam jumlah besar ke pasar dalam negeri, terutama sejak Mei 2024.
Pernyataan ini menanggapi laporan S&P Global yang menyatakan kontraksi Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Agustus 2024 dipengaruhi oleh penurunan pada output dan permintaan baru yang paling tajam sejak Agustus 2021. Selain itu, permintaan asing juga semakin melemah, bahkan tercatat merosot paling tajam sejak Januari 2023.
"Adanya barang impor murah membuat masyarakat lebih memilih produk-produk tersebut dengan alasan ekonomis. Hal ini dapat menyebabkan industri di dalam negeri semakin menurun penjualan produknya serta utilisasi mesin produksinya," kata Agus dalam rilis Kementerian Perindustrian, Senin (2/9/2024).
"Sekali lagi kami tidak kaget dengan kontraksi lebih dalam industri manufaktur Indonesia. Penurunan nilai PMI manufaktur Agustus 2024 terjadi akibat belum ada kebijakan signifikan dari Kementerian/Lembaga lain yang mampu meningkatkan kinerja industri manufaktur," terangnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif menyampaikan para pelaku industri mengamati perkembangan penerapan aturan oleh pemerintah. Hal ini dapat berpengaruh pada perlambatan ekspansi pada subsektor industri.