Logo Bloomberg Technoz

Daging ayam ras segar juga tercatat mengalami kenaikan seiring dengan meningkatnya permintaan. Harga komoditas tersebut naik Rp550 atau 1,6% menjadi Rp34.900 per kg.

Setali tiga uang, daging sapi kualitas 1 yang dijual di pasar tradisional naik Rp2.150 atau 1,55% menjadi Rp141.200 per kg. Demikian halnya dengan daging sapi kualitas 2 yang naik Rp1.600 atau 1,23% menjadi Rp131.250 per kg.

Adapun, untuk beras kenaikan hanya terjadi pada beras  kualitas bawah 1 yang naik tipis Rp50 atau 0,42% menjadi Rp11.900 per kg. Sama dengan komoditas tersebut, minyak goreng kemasan bermerk 2 tercatat naik tipis Rp50 atau 0,25% menjadi Rp20.150 per kg.

Aktivitas transaksi perdagangan di pasar tradisional. (Dok Muhammad Fadli/Bloomberg)

Beberapa komoditas pangan harganya tercatat mengalami penurunan tipis, antara lain minyak goreng kemasan bermerek I yang turun Rp50 atau 0,23% menjadi Rp21.700 per kg dan beras kualitas bawah 2 turun Rp50 atau 0,41% menjadi Rp12.200 per kg.

Beras kualitas medium I mengalami penurunan harga tipis Rp50 atau Rp0,37% menjadi Rp13.400. Sama halnya dengan beras kualitas medium II yang turun Rp50 atau 0,38% menjadi Rp13.200 per kg.

Kemudian gula pasir kualitas premium turun Rp50 atau 0,31% menjadi Rp15.850 per kg. Diikuti juga oleh gula pasir lokal turun Rp50 atau 0,34% menjadi Rp14.500 per kg.

Telur ayam ras segar nasibnya berbeda dengan daging ayam ras segar. Komoditas tersebut justru mengalami penurunan harga Rp200 atau 0,67% menjadi Rp29.600 per kg.

Dua komoditas yang ikut dipantau, yakni minyak goreng curah dan beras kualitas super I tidak mengalami kenaikan atau penurunan harga. Masing-masing dijual di pasar tradisional dengan harga Rp 15.650 per kg dan Rp14.800 per kg.

Pedagang membungkus beras di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (23/2/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Langkah Kendalikan Inflasi

Badan Pangan Nasional (Bapanas) diketahui sudah melakukan berbagai langkah aksi pengendalian inflasi pangan menjelang Hari Besar dan Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri. Di antaranya dengan melakukan penyaluran bantuan pangan, kegiatan pasar murah, dan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP).

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional/ National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Senin, (17/4/2023), di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta.

Menurutnya, dalam rangka pengendalian inflasi, khususnya inflasi di sektor pangan, pada April, NFA telah melakukan sejumlah langkah mitigasi baik yang bersifat rutin maupun program yang baru diluncurkan seperti penyaluran bantuan pangan.

"Pada April ini bersama Bapak Presiden kita telah launching penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk bantuan pangan beras. Melalui program ini Perum Bulog ditugaskan untuk menyalurkan bantuan beras kepada 21,353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), di mana masing-masing KPM akan mendapatkan 10 kg beras sebanyak 3 kali selama 3 bulan, yaitu Maret, April, Mei," jelasnya dalam rapat koordinasi rutin tersebut.

Arief menambahkan, kegiatan bantuan pangan beras ini telah dimulai secara bertahap pada 31 Maret 2023, hingga sampai dengan tanggal 15 April 2023 sudah tersalurkan 111.492 ton beras.

Jokowi Lepas Penyaluran Cadangan Beras untuk Bantuan Pangan (YouTube Sekretariat Presiden)

Selain, bantuan pangan beras, Arief mengatakan, NFA juga telah meluncurkan bantuan pangan daging ayam dan telur ayam untuk 1,4 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS).  Bantuan ini akan disalurkan selama tiga bulan ke depan mulai April, Mei, dan Juni 2023. Bantuan yang disalurkan terdiri dari daging ayam ukuran 1 ekor karkas sekitar 0,9—1,1 kg dan 1 nampan telur ayam atau sebanyak 10 butir.

Program penyaluran bantuan pangan beras serta telur dan daging ayam tersebut bertujuan untuk menjaga pasokan pangan masyarakat sekaligus menjaga stabilitas harga pangan baik di tingkat hulu atau produsen maupun di tingkat konsumen.

Upaya mitigasi selanjutnya yang rutin dilakukan NFA untuk pengendalian inflasi, yaitu dengan terus menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM) dan Fasilitasi Distribusi Pangan berkolaborasi dengan Pemda, BUMN Pangan dan Asosiasi Produsen Pangan.

(rez/wdh)

No more pages