Harga BBM Turun, Daya Beli Tetap Sulit Naik di Tengah Deflasi
Dovana Hasiana
02 September 2024 15:40
Bloomberg Technoz, Jakarta – Institute For Development of Economics and Finance (Indef) menilai penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi yang terjadi pada September tidak serta-merta mampu meningkatkan daya beli masyarakat di tengah kondisi deflasi yang terjadi selama empat bulan beruntun.
Direktur Eksekutif Indef Esther Sri Astuti mengatakan hal ini terjadi karena konsumen BBM nonsubsidi adalah masyarakat kelas menengah ke atas, sehingga kontribusinya kecil untuk mendongkrak daya beli.
“BBM nonsubsidi kan konsumennya kelas masyarakat berpendapatan menengah ke atas. Kontribusinya kecil untuk mendongkrak daya beli. Kecuali harga BBM subsidi turun,” ujar Esther saat dihubungi, Senin (2/9/2024).
Di lain sisi, Esther menilai deflasi yang kembali terjadi pada Agustus terjadi karena perekonomian masih lesu, di mana tekanan terhadap daya beli masyarakat masih terjadi. Fenomena ini, kata Esther, dapat dilihat melalui penurunan jumlah kelompok kelas menengah.
Sekadar catatan, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan sebanyak 47,85 juta masyarakat Kelas Menengah atau sekitar 17,13% dari total penduduk rentan turun kelas ke kelompok Menuju Kelas Menengah.