Emily Rose dan Nidal Al-Mughrabi - Bloomberg News

Bloomberg, Aksi unjuk rasa besar-besaran melanda Israel pada Minggu (1/9/2024) setelah kematian enam orang sandera di Gaza, di tengah-tengah kekecewaan yang memuncak akibat kegagalan para pemimpin negara tersebut dalam mengamankan kesepakatan gencatan senjata yang akan membebaskan para tawanan Israel.

Massa yang diperkirakan oleh media Israel berjumlah hingga 500.000 orang berdemonstrasi di Yerusalem, Tel Aviv dan kota-kota lain, menuntut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk melakukan lebih banyak hal untuk membawa pulang 101 sandera yang tersisa, yang menurut perkiraan para pejabat Israel sepertiganya sudah meninggal.

Di Yerusalem, para pemrotes memblokir jalan-jalan dan berdemonstrasi di luar kediaman perdana menteri. Rekaman udara menunjukkan jalan raya utama Tel Aviv dipenuhi oleh para pengunjuk rasa yang memegang bendera dengan gambar-gambar para sandera yang terbunuh.

Rekaman televisi Israel menunjukkan polisi mengarahkan mobil meriam air ke arah para demonstran yang telah memblokir jalan. Media lokal melaporkan 29 orang ditangkap. Para pemimpin buruh menyerukan pemogokan umum selama satu hari pada Senin.