Logo Bloomberg Technoz

BPS Paparkan Tren Deflasi Beruntun Saat Krisis Finansial

Redaksi
02 September 2024 12:40

Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini. (Tangkapan Layar Youtube BPS)
Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini. (Tangkapan Layar Youtube BPS)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan fenomena deflasi beruntun di Indonesia selalu terjadi ketika krisis finansial berlangsung. 

Deputi Kepala BPS Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini memaparkan fenomena deflasi ini bukan fenomena baru. Pada 1999 setelah krisis finansial di Asia, Indonesia mengalami deflasi selama tujuh bulan berturut-turut, yakni pada Maret hingga September 1999. Hal itu akibat depresiasi nilai tukar dan penurunan harga beberapa jenis barang. 

"Kemudian, periode deflasi lain terjadi pada Desember 2008 hingga Januari 2009 selama krisis finansial global dan deflasi karena penurunan harga minyak dunia serta permintaan domestik yang melemah," kata Pudji, Senin (2/9/2024).

Selanjutnya pada 2020, terjadi deflasi tiga bulan berturut-turut, yakni Juli hingga September 2020. Saat itu, ada empat kelompok pengeluaran yang memicu deflasi, antara lain kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok transportasi, serta kelompok informasi komunikasi dan jasa keuangan.

"Dengan kelompok pengeluaran ini mengindikasikan bahwa penurunan daya beli 2020 pada periode awal Covid-19," tutur Pudji.