Logo Bloomberg Technoz

Deflasi Terpanjang Dekati Rekor, BI Rate Mungkin Segera Dipangkas

Ruisa Khoiriyah
02 September 2024 14:40

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengumumkan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Mei 2024 di Jakarta, Rabu (22/5/2024). (Dimas Ardian/Bloomberg)
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengumumkan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Mei 2024 di Jakarta, Rabu (22/5/2024). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Tekanan harga yang lebih rendah mungkin akan mendorong Bank Indonesia memberanikan diri memangkas bunga acuan pada Rapat Dewan Gubernur yang dijadwalkan pada 18 September nanti, mendahului langkah bank sentral Amerika Serikat (AS).

Pada Agustus lalu, Indonesia mencatat deflasi lagi, yang menjadi deflasi empat bulan beruntun. Itu mendekati rekor terpanjang deflasi di Indonesia yang terakhir kali terjadi pada saat perekonomian RI masih terbekap krisis moneter pada tahun 1999 lalu. Kala itu, deflasi terjadi selama 7 bulan beruntun.

BI akan menggelar pertemuan yang akan menghasilkan keputusan bunga acuan hanya berjarak tak sampai 24 jam dengan jadwal Federal Reserve menggelar pertemuan (FOMC) yang diprediksi menghasilkan keputusan pivot bersejarah dimulainya penurunan bunga acuan.

Ekonom Bloomberg Economics Tamara M. Henderson menilai, data inflasi Agustus memperlihatkan angka yang lebih landai dan memberi sinyal outlook indeks harga konsumen ke depan yang lebih rendah. 

Hal itu memberikan ruang yang jauh lebih luas bagi BI untuk memulai penurunan bunga acuan pada bulan ini, mendahului The Fed yang baru akan mengumumkan esok harinya.