Logo Bloomberg Technoz

Harga Beras Masih Naik Walau Deflasi 4 Bulan Beruntun

Hidayat Setiaji
02 September 2024 11:40

Pekerja membawa karung beras di agen beras kawasan Pasar Minggu, Rabu (22/5/2024). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pekerja membawa karung beras di agen beras kawasan Pasar Minggu, Rabu (22/5/2024). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi pada Agustus. Namun harga beras masih saja naik.

Pada Senin (2/9/2/2024), Deputi Kepala BPS Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini melaporkan terjadi deflasi 0,03% pada Agustus secara bulanan (month-to-month/mtm). Ini menjadi deflasi selama 4 bulan beruntun.

Walau deflasi, tetapi harga gabah dan beras mayoritas masih tinggi. Di tingkat petani, harga rata-rata Gabah Kering Panen (GKP) adalah Rp 6.422/kg. Memang turun 1,15% mtm, tetapi melonjak 10,1% dibandingkan Agustus tahun lalu (year-on-year/yoy).

Lalu harga Gabah Kering Giling (GKG) adalah R 7.177/kg. Naik 0,14% mtm dan 6,17% yoy.

Di tingkat penggilingan, harga beras turun 0,07% mtm. Namun terjadi lesatan 11,19% yoy.