Putu Rusta Adijaya, Peneliti Bidang Ekonomi The Indonesian Institute (TII), mengatakan lemahnya daya beli membuat laju infasi Tanah Air begitu lambat. Dia menilai kebijakan moneter kontraktif Bank Indonesia (BI) yang belum menurunkan suku bunga membuat situasi makin komplikatif.
"Mungkin penyebabnya masih sama oleh bulan sebelumnya, di komponen bergejolak itu terjadi deflasi," ujar Putu.
Dalam kesempatan berbeda, Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede memperkirakan IHK Agustus 2024 akan mengalami deflasi bulanan sekitar 0,02% (month-to-month/mom), melanjutkan tren deflasi yang terjadi selama tiga bulan sebelumnya.
Dia menjelaskan berlanjutnya deflasi pada Agustus dipengaruhi oleh penurunan harga beberapa bahan makanan, terutama bawang merah, daging ayam, telur ayam, dan cabai merah.
"Secara keseluruhan, IHK kelompok bergejolak diperkirakan akan mencatatkan deflasi sebesar -1,2% mom," ujar Josua kepada Bloomberg Technoz, Jumat (30/8/2024).
(aji/lav)