Logo Bloomberg Technoz

Indef: Perbaikan Mutu KRL Lebih Urgen dari Subsidi Berbasis NIK

Pramesti Regita Cindy
02 September 2024 09:20

KRL berhenti di Stasiun Bekasi. (Bloomberg Technoz/Herdaru Purnomo)
KRL berhenti di Stasiun Bekasi. (Bloomberg Technoz/Herdaru Purnomo)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menilai evaluasi yang paling tepat untuk layanan Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek saat ini bukanlah penerapan subsidi berdasarkan Nomor Induk Kependudukan (NIK), melainkan dengan peningkatan kualitas operasional KRL itu sendiri.

Hal ini menyusul keinginan pemerintah terhadap rencana untuk mengubah skema penyaluran subsidi bagi layanan transportasi KRL Jabodetabek menjadi berbasis NIK pada 2025.

"Saya sepakat begitu bahwa kalau bisa memang subsidinya untuk kendaraan publik itu tidak bisa berdasarkan NIK, tetapi subsidi biaya operasional dari KRL, sehingga bisa menekan cost," jelas Tauhid ketika dihubungi, dikutip Senin (2/9/2024).

Di samping itu, dia juga menekankan pentingnya peningkatan layanan KRL bagi penumpang, tidak hanya dari segi kualitas, tetapi juga dari sisi jumlah armada dan jaringan rute.

"Transportasi publik harus murah, sehingga masyarakat dapat beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Selain itu, layanan KRL harus ditingkatkan, baik dari segi kualitas maupun jumlah dan jaringannya," tambahnya.

Suasana penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Manggarai, Jakarta, Rabu (20/12/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)