Logo Bloomberg Technoz

Prediksi Rupiah di Awal Pekan Jelang Rilis Data Inflasi Agustus

Tim Riset Bloomberg Technoz
02 September 2024 08:24

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah diperkirakan bergerak sideways membuka pekan perdagangan di mana data pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) akan menjadi fokus utama para pelaku pasar modal.

Para pelaku pasar telah mendapatkan keyakinan lebih besar bahwa pivot bunga acuan Federal Reserve akan terjadi mulai bulan ini, pasca rilis data inflasi pekan lalu. Namun, gelagat pasar masih terlihat waspada dengan indeks dolar AS kembali melanjutkan penguatan empat hari beruntun.

Selain itu, data manufaktur China juga menjadi perhatian pasar setelah pagi ini aktivitas manufaktur RI pada Agustus kembali mencatat kontraksi atau tumbuh negatif, dua bulan beruntun dan jadi indikator kelesuan setelah kontraksi terjadi terakhir pada masa pandemi Covid-19.

Rupiah juga akan menunggu data inflasi bulan lalu yang dijadwalkan rilis siang nanti. Konsensus ekonom memperkirakan inflasi Agustus makin landai di 0,02% month-on-month, setelah tiga bulan beruntun mencatat deflasi. Secara tahunan inflasi Agustus diprediksi sebesar 2,11%, lebih rendah dibanding Juli 2,13%.

Namun, beberapa ekonom ada yang memprediksi deflasi akan berlanjut. Bila prediksi itu benar, maka akan menjadi deflasi dalam empat bulan beruntun, sesuatu yang bahkan tidak terjadi ketika pandemi Covid-19 merontokkan ekonomi.