Bloomberg Technoz, Jakarta - Pekan sibuk yang padat dengan data penting kembali hadir menyapa para pelaku pasar di seluruh dunia. Pekan pertama bulan September, pelaku pasar global akan kembali bertemu dengan bulan laporan pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS), yang akan memberikan konfirmasi lebih besar bagi ekspektasi dimulainya pivot kebijakan bunga Federal Reserve dalam waktu dekat.

Setelah pada minggu sebelumnya, pasar lega mendapati bahwa angka inflasi inti Personal Consumption Expenditure (PCE) Juli yang lebih rendah ketimbang ekspektasi, maka pada pekan ini data pasar tenaga kerja akan memberi signifikansi lanjutan.

Pasar AS akan dibuka lebih lambat karena peringatan Hari Buruh pada Senin. Setelahnya akan ada rilis data aktivitas manufaktur yang disambung dengan data pengajuan kredit rumah. Kemudian, akan ada rilis neraca dagang serta data rekrutmen tenaga kerja sektor swasta. 

Data NonFarm Payroll dan tingkat pengangguran akan jadi 'gong' pekan yang mendebarkan. Konsensus pasar sejauh ini memperkirakan, tingkat pengangguran AS pada Agustus lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yaitu jadi 4,2% dibanding 4,3% pada Juli.

Sementara pertumbuhan upah diprediksi lebih tinggi masing-masing sebesar 0,3% month-on-month serta 3,7% year-on-year. Sedangkan angka NFP diperkirakan bertambah 165.000 pekerjaan, jauh lebih tinggi dibanding Juli sebanyak 114.000 pekerjaan.