Sementara secara tahunan inflasi IHK Agustus 2024, Yusuf prediksi pada kisaran 2%-2,1% (year-on-year/yoy). Hal ini dipengaruhi oleh efek dasar yang tinggi akibat fenomena El Nino.
“Pada kelompok barang bergejolak, komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga dan diprediksikan mendorong inflasi yaitu komoditas daging ayam ras dan minyak goreng curah,” kata Yusuf.
Sedangkan komoditas yang diprediksi menyumbang deflasi pada Agustus 2024 adalah cabai-cabaian, telur ayam ras, dan gula pasir lokal.
Sebelumya, Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede memperkirakan IHK Agustus 2024 akan mengalami deflasi bulanan sekitar 0,02% (mtm).
Ia menjelaskan berlanjutnya deflasi pada Agustus dipengaruhi oleh penurunan harga beberapa bahan makanan, terutama bawang merah, daging ayam, telur ayam, dan cabai merah.
"Secara keseluruhan, IHK kelompok bergejolak diperkirakan akan mencatatkan deflasi sebesar -1,2% mtm," ujar Josua kepada Bloomberg Technoz, Jumat (30/8/2024).
Meskipun demikian, dia menambahkan, deflasi kelompok bergejolak diperkirakan tertahan oleh kenaikan biaya pendidikan karena tahun ajaran baru dan keputusan Pertamina untuk menaikkan harga Pertamax (bahan bakar non-subsidi).
Pertamina menaikkan harga Pertamax dari Rp12.950 menjadi Rp13.700 per liter, meningkat 5,79% yang berlaku efektif mulai 10 Agustus.
"Perhitungan kami menunjukkan bahwa kenaikan harga ini dapat memberikan kontribusi sekitar 0,04 - 0,05%, dengan mempertimbangkan dampak putaran pertama saja," kata dia.
Josua memperkirakan IHK kelompok inti dan kelompok harga yang diatur pemerintah akan mengalami inflasi bulanan masing-masing sebesar 0,18% mtm dan 0,28% mtm.
"Dengan demikian, inflasi tahun berjalan dari Januari – Agustus 2024 diperkirakan berkisar 0,87%, jauh lebih rendah daripada 1,53% yang tercatat untuk periode yang sama tahun lalu," sebut dia.
(red)