Logo Bloomberg Technoz

Risiko Tersembunyi Dibalik Rekor IHSG

Redaksi
01 September 2024 11:00

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (24/6/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (24/6/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berkali-kali mencetak rekor tertinggi dalam sejarah atau all time high (ATH). Namun, analis mengingatkan tetap ada risiko di balik rekor ini.

Analis Algo Research Alvin Baramuli mewanti-wanti risiko di balik bullish IHSG. Alasannya, aliran dana asing, terutama ke bursa saham, belakangan memang kembali masuk. Namun, aliran ini belum sekuat kuartal IV-2023 hingga kuartal I-2024, selama narasi pivot The Fed. 

Bahkan, rilis data makro yang lebih baik dari perkiraan pun belum cukup mengalirkan dana asing lebih deras. "Ini mengindikasikan bahwa sentimen bullish kemungkinan sudah diperhitungkan," ujar Alvin, dikutip Minggu (1/9/2024).

Selain itu, ketika The Fed dan Bank Indonesia memutuskan untuk memangkas suku bunga, penerima manfaat utama adalah pasar obligasi terlebih dahulu mengingat adanya selisih imbal hasil obligasi.

Dalam jangka menengah, perusahaan lokal, terutama BUMN, kemungkinan akan memprioritaskan obligasi untuk memanfaatkan pinjaman pemerintah yang lebih tinggi pada tahun 2024-2029, seperti yang terlihat dari anggaran 2025 baru-baru ini.