Logo Bloomberg Technoz

Selanjutnya, 6,48% pengeluaran kelas menengah dikeluarkan untuk belanja barang atau jasa lainnya. Sementara itu, 3,6% pengeluaran kelas menengah dipertuntukan untuk pendidikan. 

Tak hanya itu, pengeluaran kelas menengah juga digunakan untuk membayar pajak sebesar 4,53%, 3,99% untuk membeli kendaraan, 2,44% untuk membeli pakaian, dan 0,38% untuk hiburan.

“Karakteristik utama penduduk Kelas Menengah Indonesia adalah tinggal di wilayah perkotaan, berpendidikan menengah ke atas, didominasi penduduk usia muda, bekerja di sektor formal, dan porsi pengeluaran sebagian besar untuk makanan, perumahan, barang/jasa, pendidikan dan kendaraan,” tulis BPS.

Pada pemberitaan sebelumnya, Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyebut jumlah kelas menengah terus menyusut setelah pandemi Covid-19 terjadi, tercermin dengan jumlah kelas menengah yang pada tahun ini turun menjadi 47,85 juta dengan proporsi 17,13%.

Amalia menjelaskan, jumlah kelas menengah pada 2021 tercatat sebesar 58,83 juta dengan proporsi sebesar 19,28%. Dengan demikian, kelas menengah RI menurun hingga 5,98 juta setelah masa pandemi Covid-19.

“Jadi berdasarkan kategori yang tadi kami sampaikan bahwa memang kami identifikasi masih ada scarring effect dari pandemi Covid terhadap ketahanan dari kelas menengah dimana 2021 itu kelas menengah jumlahnya 53,83 juta dengan proporsi 19,82%,” ujar Amalia dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Rabu (28/8/2024).

Sementara dari sisi lapangan usaha dan status pekerjaan kelas menengah, sebanyak 57% kelas menengah bekerja di sektor jasa, 22,98% bekerja di sektor industri, dan 19,97% bekerja di sektor pertanian.

(red)

No more pages