“Rakyat Amerika berhak mengetahui secara detail bagaimana insiden ini terjadi dan mitigasi yang dilakukan CrowdStrike untuk menghindari dampak pemadaman listrik seperti ini di berbagai sektor,” katanya.
Komite ini sebelumnya telah mengundang para eksekutif perusahaan untuk memberikan kesaksian mengenai insiden siber yang memiliki dampak besar terhadap bisnis di Amerika.
Pemadaman CrowdStrike pada 19 Juli, yang disebabkan oleh pembaruan konten yang cacat, melumpuhkan perjalanan udara, sistem perbankan, dan bisnis lainnya secara global.
Perwakilan Andrew Garbarino, anggota Partai Republik dari New York dan ketua Sub Komite Keamanan Siber dan Perlindungan Infrastruktur, mengatakan bahwa rapat dengar pendapat ini akan menjadi kesempatan untuk melihat langkah apa yang telah diambil CrowdStrike untuk mencegah situasi serupa terjadi. Sejak kejadian tersebut, perusahaan telah mengumumkan perubahan besar-besaran pada cara mereka menguji dan menyebarkan pembaruan konten.
“Meskipun pemadaman bukan karena aktor ancaman, kami tahu bahwa musuh dan penjahat oportunis kami telah mengawasi dengan cermat,” kata Garbarino dalam penasihat tersebut.
“Mereka telah mempelajari bagaimana pembaruan perangkat lunak yang salah dapat memicu efek berjenjang pada infrastruktur penting kami.”
(bbn)