Saham BBRI, bersama BBCA dan TLKM juga jadi buruan investor asing pada perdagangan hari terakhir pekan lalu. Tercatat akumulasi beli oleh asing, termasuk dengan BBRI, BBCA, dan TLKM, mencapai Rp1,83 triliun. Jika dihitung dalam periode sepekan, saham BBRI telah mencatat net buy Rp1,64 triliun.
Sejumlah analis menilai pergerakan saham BBRI dipengaruhi oleh solidnya kinerja keuangan perusahaan. Tercermin dari berbagai indikator penting, seperti laba bersih, fee based income, current account savings account (CASA), dan Cost of Fund (CoF).
Trimegah Sekuritas Indonesia bahkan mengambil posisi ‘Buy’ pada BBRI dengan target harga Rp6.200, sebagaimana disampaikan dalam riset mereka Februari lalu, seperti dikutip Bloomberg Technoz. “Tahun ini [2023] Bank BRI memiliki arah pertumbuhan yang produsen untuk menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan,” tulis Trimegah.
Arah pertumbuhan bisnis BBRI sebagai grup, dengan masuknya Pegadaian dan PNM ke dalam holding Bank BRI, memberi keunggulan dalam jangka panjang. Strategi layanan keuangan berbasis teknologi (fintech) yang diusung juga dapat mendukung kerja efisien, cepat, dengan biaya bunga lebih rendah.
(wep)