Logo Bloomberg Technoz

Putusan ini sempat akan kembali dibatalkan melalui revisi UU Pilkada oleh DPR dan Pemerintah. Akan tetapi rencana kebut tersebut batal usai masyarakat menunjukkan penolakan serius melalui kritik dan aksi demo.

Kaesang Pangarep

Ketua Umum PSI ini santer dikabarkan akan menjadi calon gubernur atau calon wakil gubernur di Pilkada DKI Jakarta atau Pilkada Jawa Tengah. Bahkan, beberapa survei menunjukkan elektabilitas putra bungsu Jokowi tersebut berada pada posisi tertinggi di Pilkada Jateng.

Pada dua pilkada tersebut, KIM memang sudah memiliki jagoan yang sudah berulang kali disebut sejak beberapa bulan terakhir. Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hendak diusung di Pilkada DKI Jakarta, dan Mantan Kapolda Jawa Tengah Ahmad Luthfi di Pilkada Jawa Tengah.

Kaesang disebut akan menjadi calon wagub bagi dua sosok tersebut. Beberapa informasi menyebut suami Erina Gudono tersebut sudah sempat mencoba melakukan kampanye untuk mengukur elektabilitasnya di dua wilayah tersebut.

Pintu bagi Kaesang mulai tertutup usai putusan MK. Gelombang penolakan terhadap politik dinasti dan rencana pencalonan Kaesang justru mencapai puncak ketika DPR berupaya menyelamatkannya melalui pengesahan RUU Pilkada. Pintu tersebut pun kemudian tertutup rapat usai DPR memastikan tak akan mengesahkan UU Pilkada baru.

Usai PKPU ditetapkan, sejumlah isu kemudian menyebut adik Gibran Rakabuming Raka tersebut berencana maju pada Pilkada Kota Surakarta. Namun, semuanya dibantah PSI yang kemudian memastikan Kaesang tak ikut pada kontestasi politik Pilkada Serentak 2024.

Anies Baswedan

Berbeda dengan Kaesang, Anies sebenarnya justru mendapat sejumlah kesempatan baru melalui putusan MK yang gagal dibatalkan melalui RUU Pilkada. Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 tersebut berpotensi maju meski ditinggal PKS, PKB, dan Partai Nasdem.

Dia memiliki kesempatan maju dengan mendapatkan tiket rekomendasi dari PDIP. Akan tetapi, proses komunikasi politik keduanya berjalan tidak mulus.

Ketua Umum Megawati Soekarnoputri memberikan pidato keras tentang keengganan didompleng kembali sosok-sosok yang tak serius menjadi bagian dari PDIP. Dia pun menyebut syarat untuk diusung partai berlambang kepala banteng menjadi kader partai berlambang kepala banteng tersebut jika ingin maju ke Pilkada 2024.

Komunikasi gagal, Anies pun mundur. PDIP kemudian mengajukan tokoh tak populer di DKI Jakarta yaitu Menteri Sekretaris Kabinet Indonesia Maju, Pramono Anung; dan mantan Gubernur Banten, Rano Karno.

Jelang penutupan masa pendaftaran, DPD PDIP Jawa Barat kemudian menjalin komunikasi dengan Anies untuk mengusungnya sebagai cagub berdampingan dengan Ono Surono. Mereka akan berhadapan dengan dua pasangan kuat dari KIM Plus Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan; dan pasangan dari koalisi PKS, PPP, Partai Nasdem yaitu Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie.

Sekitar pukul 22.00 WIB, kemarin malam, Anies kemudian memberikan konfirmasi kepada PDIP Jawa Barat. Dia menolak untuk maju pada Pilkada Jawa Barat. Keputusan ini sekaligus memastikan mantan Capres Pemilu 2024 tersebut tak ikut serta dalam Pilkada Serentak 2024.

Ono Surono

Ketua DPD PDIP Jawa Barat ini sebenarnya sudah mulai berkampanye di sejumlah wilayah sebagai cagub Jawa Barat. Seperti di berbagai provinsi strategis lainnya, PDIP memang ngotot ingin kader internalnya duduk sebagai calon gubernur dalam koalisi.

PDIP sempat menjalin komunikasi dengan PKB untuk membentuk koalisi di Jawa Barat. Akan tetapi, kedua partai tersebut ternyata mengusung calonnya masing-masing.

PKB mengusung Ketua Dewan Syuro PKB Jawa Barat, Acep Adang Ruhiyat dan artis dangdut Gitalis Dwi Narita atau Gita KDI.

Sedangkan PDIP, usai gagal meminang Anies, juga membatalkan pengusungan Ono Surono. Mereka kemudian mengajukan mantan Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata dan artis Ronald Surapradja.

Ahmad Riza Patria dan Marshel Widianto

Pasangan calon pada Pilkada Kota Tangerang Selatan Ahmad Riza Patria dan Marshel Widianto batal diusung KIM Plus. 

Sebelumnya, pasangan ini memang terus mendapat kritik karena Marshel dianggap tak cukup kompeten untuk menjadi wakil wali kota. KIM Plus pun menuai kritik karena dianggap hanya mementingkan popularitas calon, ketimbang kompetensi.

KIM Plus pun kemudian memilih untuk mengusung petahana Benyamin Davnie dan Pilar Saga pada Pilwalkot Tangsel.

Dalam sejumlah pernyataan kepada wartawan, Ahmad Riza menyebut alasannya batal maju sebagai calon wali kota karena mendapat tugas khusus dari Partai Gerindra. Dia mengklaim bertugas untuk memenangkan cagub dan cawagub KIM Plus di DKI Jakarta yaitu Ridwan Kamil-Suswono.

Ahmad Riza sendiri adalah wakil gubernur dari Anies Baswedan yang bertugas pada 2019-2022.

Gusti Bhre

Jagoan KIM Plus lainnya yang mundur pada detik-detik akhir pencalonan adalah KGPAA Mangkunegara X atau Gusti Bhre. Sebelumnya, Kaesang sendiri sudah memberikan rekomendasi kepada Gusti Bhre untuk menjadi calon wali kota Surakarta.

Gusti Bhre dan keluarga pun mengatakan, alasan mundurnya dari pencalonan tersebut karena pertimbangan internal keluarga.

KIM Plus pun kemudian mengganti sosok Gusti Bhre dengan tokoh muda lainnya yaitu Ketua Hipmi Respati Ardi. 

Musa Rajekshah

Partai Golkar sebagai pemenang Pileg Sumatra Utara 2024 memiliki potensi besar untuk mengusung kadernya ke Pilkada Sumut. Bahkan, partai beringin tersebut seharusnya mendapat kursi calon gubernur pada kontestasi politik tersebut.

Awalnya, Partai Golkar memberikan rekomendasi Pilkada Sumut kepada dua nama yaitu Musa Rajekshah atau Ijeck dan mantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution. 

Akan tetapi, seiring rencana pembentukan KIM Plus, Partai Golkar harus menyesuaikan dengan keputusan dan kepentingan pemerintahan Prabowo-Gibran. Mereka pun kemudian bersepakat untuk mengusung Bobby Nasution. Partai Golkar kemudian mendapat jatah cawagub yang diisi mantan Bupati Asahan, Surya.

Sebelum lengser, Ketua Umum Airlangga Hartarto pun pernah mengatakan, Ijeck diminta fokus pada perannya di DPR.

(red/frg)

No more pages