Jonathan Tirone - Bloomberg News

Bloomberg, Tingkat bahan bakar nuklir Iran meningkat selama tiga bulan terakhir, kata pengawas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang berpotensi meningkatkan ketegangan yang mengancam akan meluas menjadi perang regional.

Para pemantau dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) melaporkan pada Kamis (29/8/2024) bahwa persediaan uranium yang sangat diperkaya di Iran meningkat 16% antara Juni dan Agustus, menurut laporan terbatas setebal 13 halaman yang diedarkan di antara para diplomat dan dilihat Bloomberg.

Jumlah tersebut cukup untuk menjadi bahan bakar beberapa hulu ledak, jika Iran mengambil keputusan politik untuk mengembangkan senjata nuklir.

"Produksi dan akumulasi uranium yang diperkaya tinggi oleh Iran, satu-satunya negara non-senjata nuklir yang melakukan hal tersebut, menambah kekhawatiran badan ini," kata Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi dalam laporan tersebut, yang juga mencatat bahwa negara ini terus melakukan pengawasan yang ketat.