Logo Bloomberg Technoz

Progres Bioetanol Lambat, Konsumsi Bensin di RI Bakal Sulit Direm

Dovana Hasiana
30 August 2024 12:51

Bahan bakar bioetanol menetes dari pompa bahan bakar./Bloomberg-Si Barber
Bahan bakar bioetanol menetes dari pompa bahan bakar./Bloomberg-Si Barber

Bloomberg Technoz, Sanur Permintaan bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin di Indonesia diproyeksikan tetap tinggi akibat peningkatan kepemilikan kendaraan berbasis pembakaran internal, yang disertai dengan kurangnya ketersediaan energi alternatif dari industri biofuel.

Para peneliti BMI, lengan riset Fitch Solutions, mengatakan konsumsi bensin di Tanah Air tercatat tetap kuat dari 2022 hingga 2024, dengan permintaan rata-rata dari industri transportasi stabil di sekitar 634.000 barel per hari atau barrel oil per day (BOPD).

Namun, pertumbuhan permintaan BBM rata-rata tahunan melambat menjadi 0,9% antara 2018 dan 2023 dibandingkan dengan 2,9% antara 2014 dan 2019.

“Pertumbuhan permintaan bensin diperkirakan terus berlanjut, didukung oleh meningkatnya kepemilikan mobil,” tulis BMI dalam laporan terbaru, dikutip Jumat (30/8/2024).

Konsumsi BBM di Indonesia./dok. BMI

Meskipun pasar bensin domestik besar, keengganan Indonesia untuk mengimpor etanol telah menunda pelaksanaan program bioetanol.