Bloomberg Technoz, Jakarta - Kabar subsidi kereta listik atau KRL Jabodetabek mulai tahun depan memakai data NIK memancing komentar bernada kekecewaan, meski pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menerangkan bahwa kebijakan ini berlaku secara bertahap.

Sepanjang Kamis hingga Jumat hari ini (30/8/2024), protes mereka suarakan di media sosial, termasuk X (Twitter) dan Instagram.

Gambar “SUDAH SESAK TAMBAH DIPALAK” lantas tersebar, sebagai sebuah gerakan protes melalui medium poster yang diinisiasi oleh @nfaisalhanafi di platform X.

Reaksi protes yang berkembang dari suara-suara kekecewaan lain, salah satunya dari akun X @BudiBukanIntel mencuplik unggahan dari @stravenues yang menyebut, “Setiap hari dikawal, pejabat tahun apa soal Transportasi Umum?”

Tata kota adalah proses politik!

Jangan apatis terhadap apa yang terjadi belakangan ini. Rencanamu, maketmu, masterplanmu, RDTRmu, RTBLmu akan berakhir sia-sia kalau pejabatnya tidak punya POLITICAL WILL.

Jangan mau memilih untuk dipimpin oleh kepala daerah yang cuma maunya… pic.twitter.com/iEc6D6IUsA

— Txt Tata Kota (@stravenues) August 22, 2024