Chandra Asmara - Bloomberg News
Bloomberg, Indonesia dan Australia akan mengadakan latihan pertahanan terbesar pada November, setelah menandatangani pakta keamanan baru yang dilihat sebagai langkah untuk mempererat hubungan antara kedua negara.
Wakil Perdana Menteri Australia dan kepala pertahanan Richard Marles pada Kamis (29/08/2024) di Magelang mengatakan latihan gabungan yang akan dilakukan di kota Surabaya, Jawa Timur, akan melibatkan sekitar 2.000 anggota pasukan pertahanan dari kedua negara. Dia berbicara setelah menandatangani pakta tersebut dengan menteri pertahanan dan presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Latihan ini mencakup bidang udara, darat, dan laut," kata Marles, menggambarkan acara tersebut sebagai "latihan paling kompleks yang pernah kita lihat." Latihan tersebut akan melibatkan kapal serbu amfibi Australia dan jet tempur F-35, serta juga akan mencakup kegiatan untuk melawan serangan siber.
Marles dan Prabowo menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan seminggu setelah presiden terpilih tersebut bertemu dengan Perdana Menteri Anthony Albanese di Australia untuk menyelesaikan kesepakatan yang dilihat sebagai "pilar penting" dalam hubungan pertahanan kedua negara.
Pakta ini muncul ketika Australia berusaha memperdalam aliansinya di Asia Tenggara dengan Albanese menghadiri KTT ASEAN, mengunjungi Filipina, dan meningkatkan hubungan dengan Vietnam tahun lalu.
Indonesia dan Australia sedang merayakan 75 tahun hubungan diplomatik tahun ini, dalam hubungan yang telah berubah dari ketegangan ekstrem selama Perang Dingin dan setelah jatuhnya mantan presiden Soeharto hingga hubungan yang relatif lebih hangat dalam beberapa tahun terakhir.
"Saya berharap dapat terus mendukung dan memperkaya hubungan ini dalam beberapa bulan dan tahun mendatang," kata Prabowo.
Indonesia telah lama mempertahankan pendekatan kebijakan luar negeri yang terbuka, dan Marles mengatakan kepada Prabowo bahwa Australia memahami sikap non-blok ini.
"Itu adalah warisan negara ini, dan kami menghormatinya," kata Marles. "Hal ini sangat sesuai dengan kepentingan Australia untuk memiliki Indonesia yang tidak berpihak sebagai tetangga terdekat kami."
(bbn)